Bangunan adalah suatu kontruksi terstruktur yang terdiri dari dinding,tiang,pondasi,atap,dll untuk keperluan tertentu sesuai dengan kebutuhan pemiliknya.Akan tetapi secara umum bangunan terdiri dari 2 struktur utama yaitu struktur atas dan bawah.Struktur bawah merupakan struktur bangunan yang terpendam di bawah tanah seperti pondasi dan sloof untuk menopang beban bangunan atas untuk menyalurkan beban ke dalam tanah agar gaya yang terjadi tetap stabil. Berbeda dengan struktur atas yang memang berada di atas tanah kolom, balok, plat dan atap yang berbeda dari segi fungsinya.

Untuk mendirikan sebuah bangunan,kita harus banar-benar memperhatikan kondisi beton (pondasi) yang digunakan agar bangunan tersebut dapat berdiri dengan kokoh dan dapat bertahan lama.Dalam mendirikan sebuah bangunan,kemungkinan terjadinya penyimpangan beton (pondasi) dari rencana selalu ada dan dapat menurunkan kualitas serta kapasitas bangunan.Untuk menghindari hal tersebut,kita harus selalu melakukan evaluasi terhadap beton dan material-material yang digunakan untuk untuk membangun sebuah bangunan.

Ada 3 kemungkinan terjadinya penyimpangan pada beton yang digunakan untuk mendirikan sebuah bangunan,yaitu

1.Kerusakan beton karena lingkungan,usia,atau penggunaan.

2.Penyimpangan mutu pada bahan beton

3.Penyimpangan konfigurasi dan dimensi pada beton.

Untuk dapat menganalisa dan mengevaluasi kegagalan sebuah bangunan, peneliti membutuhkan data data yang aktual tentang kondisi eksisting. Untuk ini harus dilakukan survei ke lokasi, pendataan dimensi terukur dan pengukuran kualitas bahan. Ketika ingin melakukan survei lokasi atau pendataan besi tentu harus menggunakan alat – alat tersebut Berikut diantaranya:

1)  Rebar Locator

Rebar locator adalah Sistem yang paling canggih untuk menemukan lokasi, kedalaman, dan ukuran tulangan baja, kabel tegangan pos, tembaga dan saluran didalam beton, batu bata atau bahan konstruksi non-logam lainnya.

2)  Crack Depth Gauge

Crack depth gauge adalah alat uji yang berfungsi untuk mengukur retakan, baik kedalaman retakan maupun lebar retakan. Namun dalam beberapa bidang, Crack depth gauge juga dirancang untuk mendeteksi kemungkinan cacat atau flaw. Misalnya dengan menggunakan deteksi suara (ultrasound) yang dapat mendeteksi saat material tersebut diuji. Dengan menerapkan teknologi ini, kecepatan dan ketepatan data input yang ditampilkan akan semakin mempermudah kerja kita.

3)  Rebar Corrosion Detector

Korosi dari rebar dalam beton dapat mengurangi luas efektif rebar, meningkatkan ukuran rebar, menyebabkan ekspansi dan fraktur beton serta penurunan mencengkeram kekuatan dan kapasitas rebar dan beton bantalan, langsung mempengaruhi keamanan dan daya tahan. Oleh karena itu, tingkat korosi rebar dalam beton adalah salah satu isu yang paling penting ketika mengevaluasi integritas konstruksi sehingga digunakan rebar corrosion detector untuk mengecek efek korosi pada rebar.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *